Hari Anak Nasional (HAN) yang diselenggarakan setiap tanggal 23 Juli sesuai dengan Keputusan Presiden No 44 Tahun 1984, merupakan sebuah peringatan dan juga momentum bagi segenap elemen bangsa dalam mewujudkan dan memenuhi hak-hak anak. UNICEF menyebutkan terdapat 4 hak dasar anak menurut konvensi hak anak yaitu:
- Hak kelangsungan hidup
- Hak perlindungan
- Hak tumbuh kembang
- Hak partisipasi.
Pada Hari Anak Nasional tahun 2022, terjalin sinergitas dan kerja sama antara berbagai pihak dalam memperingatinya. Salah satunya dengan terselenggarakannya sebuah acara yaitu Festival Aman. Festival Aman adalah acara puncak hari anak nasional dari serangkaian kegiatan yang sudah dilakukan sebelumnya seperti infographic challenge, pembuatan video situasi hak anak, dan kampanye bersama organisasi penggerak perlindungan anak online. Pihak-pihak yang saling terlibat dalam peringatan hari anak nasional tersebut antara lain Pemerintah (Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementrian Komunikasi dan Informatika), Perusahaan Platform Digital (META), Organisasi Masyarakat Sipil (ECPAT Indonesia), dan Gerakan Nasional Literasi Digital (Siberkreasi). Tujuan diselenggarakannya Festival Aman ini adalah mengarus utamakan hak-hak anak di dunia digital sebagaimana Komite Hak Anak PBB telah mengadopsi general comment No. 25 (2021) on children’s rights in relation to the digital environment untuk mendorong negara-negara yang telah meratifikasi konvensi hak anak untuk mempromosikan, menghormati, melindungi dan memenuhi semua hak anak di lingkungan digital. Selain itu kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan penghormatan hak partisipasi anak dengan mendorong keterlibatan anak dan mendengarkan aspirasi anak.
Dalam acara ini, partisipasi anak sangat dimunculkan. Anak-anak dilibatkan menjadi panitia acara, moderator, master of ceremony, penampil, maupun narasumber. Acara ini terdiri dari penyampaian aspirasi anak, talkshow, penampilan kreatif dari anak, hingga pemberian penghargaan bagi anak dan orang muda yang memenangkan berbagai kategori dalam Aman Award 2022. Lebih dari 5000 peserta hadir pada kegiatan ini yang sebagian besarnya adalah anak dan orang muda.
Acara dibuka dengan pertunjukan dari Ilona Limba dari Aman Warrrior Ambon yang menampilkan sebuah dongeng online dengan menggunakan Boneka atau Puppet dengan tema “Bersama Jaga Dunia Digital Kita” berisi berbagai pesan mengenai literasi digital online.
Pada Festival Aman, suara anak menjadi hal yang sangat penting untuk didengarkan. Pada kegiatan ini, Video tentang situasi hak anak di dunia digital diputar untuk memberikan gambaran kepada masyarakat tentang hal positif dan negatif yang dirasakan oleh anak. Setelah selesai pemutaran video, dilakukan pembacaan suara anak oleh Abimanyu Daneil Khotamena Sembiring selaku perwakilan AMAN Warrior dan Forum Anak Nasional. Pembacaan suara anak ini sebagai bentuk representasi aspirasi seluruh anak Indonesia kepada pemerintah dan lembaga terkait demi mewujudkan kebijakan yang ramah anak. Selain itu juga pembacaan suara anak ini memiliki prinsip yaitu terbebasnya suara anak dari kepentingan di luar anak, mewakili aspirasi dan kondisi anak secara keseluruhan dan memperhatikan keterwakilan anak dari segala latar belakang.
Talkshow yang bertema Perlindungan dan Hak anak di dunia digital menjadi sesi inti pada perayaan Hari Anak Nasional-Festival Aman. Pada Talkshow ini, Bapak Ali Aulia Ramly selaku Child Protection Specialist UNICEF Indonesia menegaskan bahwa UNICEF mendukung penuh pemerintah untuk memastikan pemenuhan hak anak serta berharap akses internet dan kesempatan digital dapat membantu pencapaian pembangunan berkelanjutan termasuk mengurangi kesenjangan antara anak-anak di seluruh dunia. Kemudian, Clara Khoiriah sebagai perwakilan anak yang merupakan AMAN Warrior Medan berpendapat bahwa “Hak anak yang belum terpenuhi di dunia digital adalah hak kebebasan akses untuk mendapatkan informasi. Banyak informasi dari berbagai sumber yang disebarkan salah satunya itu adalah dari pelaku kekerasan.”. Menurut Ibu Ciput Eka Purwianti selaku Asisten Deputi Perlindungan Khusus Anak dari Kekerasan KemenPPPA informasi yang layak bagi anak merupakan hak anak yang penting untuk dipenuhi dan ini adalah tugas pemerintah pusat dan daerah memastikan ketersediaan pesan informasi sahabat anak. Selain itu Dinas-dinas terkait juga perlu turut andil dalam melakukan upaya menyaring konten-konten yang layak untuk anak. Hal ini sudah menjadi bagian dari program kabupaten atau kota layak anak.
Dalam pemenuhan anak dan perlindungan anak di dunia digital, Meta dan ECPAT Indonesia juga telah melakukan upaya. Ibu Dessy Sukendar selaku Manajer Program Kebijakan Meta di Indonesia mengatakan “Upaya yang telah dilakukan Meta dalam pemenuhan hak anak di dunia digital adalah memastikan kebijakan dan pemenuhan teknologi selalu mempertimbangkan risiko yang ada untuk semua pengguna terutama anak. Kebijakan ini terkait dengan pelanggaran konten-konten eksploitasi seksual anak dan bullying. Cara mendeteksi dengan cara kombinasi antara AI dengan informasi pelaporan pengguna, menggunakan AI untuk mendeteksi kata-kata dan konten-konten yang berkaitan.” Bapak Andy Ardian juga menambahkan upaya yang telah dilakukan ECPAT, beliau menyampaikan “dalam upaya agar anak aman di dunia digital ECPAT Indonesia melakukan proses edukasi dan sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat. Dengan membangun partisipasi anak dengan memperkuat anak dan orang muda menjadi AMAN Warrior. AMAN Warrior adalah program yang memperkuat anak untuk dapat menjadi pendidik sebaya tentang literasi digital dan kesalamatan anak di ranah daring.” Talkshow dilanjutkan dengan sesi huburan berbalas pantun seputar dunia digital oleh Aditya Putra Sutarli dan Alya Alkautsar Zabiansyah dari Forum Anak Nasional.
Kemudian acara di tuutp dengan pembacaan Aman Award 2022 yang dipandu oleh Oviani Fathul Jannah sebagai Moderator. AMAN Award sendiri merupakan sebuah penghargaan yang diberikan untuk anak dan orang muda dalam hal ini AMAN Warrior yang sudah melakukan upaya peningkatan literasi digital di wilayahnya. Terdapat 4 nominasi salam AMAN Award diantaranya:
- Outstanding Peer Educator Award
- Initiator Award
- Creative Content Creator Award
- Enthusiastic Learner Award
Dengan terselenggaranya peringatan hari anak nasional ini, diharapkan anak dan orang muda lebih sadar terhadap hak-haknya dan mendorong anak mencari perlindungan apabila mengalami kejahatan di dunia digital. Selain itu, diharapkan anak dan orang muda juga aktif dalam peningkatan literasi digital anak dan keselamatan anak di ranah daring.
Penulis :
Rezky Genta Akila
Oviani Fathul Jannah